LAMBE SINET - Berikut adalah artikel sinopsis sinetron Ikatan Cinta di RCTI Kamis, 25 Februari 2021 episode 180 lengkap.
Kiki tanya ke Mirna apa itu tes DNA, saat Mirna mau menjelaskan, tiba-tiba Andin datang dan balik nanya, kenapa Kiki menanyakan itu. Kiki pun mengeles kalau dia baru saja menonton televisi dan membahas tema tes DNA. Andin pun percaya, dia menjelaskan bahwa tes DNA adalah cara untuk mengidentifikasi jenazah atau untuk mengenali bagian keluarga atau bukan.
Di sekolah, Reyna cerita ke teman-temannya bahwa dia sebelum berangkat sekolah lebih dulu main sepeda bareng ayahnya, Aldebaran. Dia bercerita dengan sangat riang dan senang. Sementara itu, Nino bersama kedua orang tuanya, Bu Karina dan Pak Chandra mengunjungi Elsa di penjara.
Sebelumnya mereka hanya memberikan keterangan sebagai saksi, tapi sekalian menjenguk Elsa. Di momen itu, Bu Karina dan Pak Chandra melampiaskan kekecewaannya kepada Elsa bahkan Pak Chandra menyerahkan semua keputusan masa depan pernikahan anaknya dengan Elsa kepada Nino sendiri, Pak Chandra sudah tak mau ikut campur lagi.
Elsa memohon kepada Nino agar tidak menceraikannya. Dia sangat mencintai Nino dan sudah menikah selama tiga tahun lebih selama ini. Nino mengatakan ke Elsa bahwa wajar kalau mama dan papanya marah dan kecewa, karena dia sendiri pun sama kecewanya. Nino bahkan mengatakan kalau dirinya belum tau harus bagaimana lagi menjalani pernikahan dengan Elsa. Elsa menangis menjerit saat Nino pergi begitu saja menyusul orang tuanya meninggalkan Elsa.
Di sisi lain, Rafael mengucapkan keprihatinannya kepada Andin lantaran Elsa di penjara. Andin kaget ternyata Rafael sudah tau lebih dulu karena sudah dipanggil polisi sebagai saksi. Andin pun berpikir untuk menjenguk Elsa, dia mengajak Pak Surya selepas dia selesai mengajar pukul 2 siang.
Aldebaran memberikan tugas baru kepada Rendi, tugas ini harus lebih hati-hati agar tidak ada saksi mata seorang pun.
Mama Sarah mengunjungi Mateo di lapas Surabaya atas permintaan Elsa. Mama Sarah agak takut menemui Mateo, tapi dia harus tenang agar semua berjalan lancar dan Elsa bisa bebas dari penjara.
Mama Sarah menawarkan kesepakatan dengan Mateo, dia akan beri Mateo Rp500 juta kalau Mateo mau meralat semua keterangannya terkait Elsa. Dan bilang kalau dirinya melakukan penyerangan terhadap Rafael dan Nino tanpa ada suruhan Elsa dan dilakukan sendiri.
Tiba-tiba Andin kepikiran soal anting Mama Sarah yang hilang saat mau diberikan ke Mama Sarah. Dia pun menanyakan itu ke staff di kafe dan dijanjikan akan kembali dihubungi saat sudah diketahui keberadaannya. Andin dan Pak Surya pun berangkat ke Polsek Praja Lima untuk menjenguk Elsa.
Nino ngotot untuk langsung berangkat kerja, meski orang tuanya menyarankan agar di rumah saja, karena lagi dalam masalah. Nino beralasan akan lebih baik sibuk bekerja daripada di rumah malah kepikiran soal masalahnya dengan Elsa.
Rendy membuntuti Nino. Di tengah jalan, Nino menelpon Rafael untuk meminta maaf atas perbuatan Elsa yang sudah membahayakannya, Nino juga bilang ada yang ingin dibahas dengan Rafael dan janjian di sebuah kafe dekat kampus Rafael.
Di saat yang bersamaan, Aldebaran mengejutkan Mirna, Mama Rosa, dan Reyna. Dia tiba-tiba hadir di jam pulang sekolah Reyna. Mama Rosa tak mencium gelagat curiga dan menyangka Al sudah berubah menjadi ayah yang lebih baik berkat nasihat dari Andin yang sempat dia pesan sebelumnya. Al mengajak Reyna jalan-jalan.
Pak Surya dan Andin mengatakan ke Elsa meskipun keluarga Nino membencinya, Pak Surya dan Andin akan selalu ada untuknya karena mereka menyayangi Elsa. Elsa bilang, kalau memang Andin menyayanginya, Elsa mau bukti, dia minta ke Andin agar mengatakan ke Rafael dan Nino untuk berhenti menyelidiki kasus Roy dan Andin. Elsa mengaku sudah tak sanggup melihat Rafael dan Nino masih menyelidikinya.
Andin pun mengabulkan permintaan itu, nanti dia akan bilang. Elsa senang mendengarnya, itu berarti kasusnya akan aman. Namun Andin langsung mematahkan kesenangannya. Pasalnya Andin bilang kalau nanti dirinya dan Aldebaran saja yang menyelidikinya, bukan Nino dan Rafael.
Rendi menjalankan aksinya dia mengenakan topi dan masker dan pakaian serba hitam agar menutupi identitasnya. Saat Nino baru turun dari mobil, dia langsung memukul leher belakang Nino dan menusuk ujung jari Nino agar mendapatkan sampel darah Nino tanpa diketahui. Ujung jari Nino sampai membekas.
Nino menyampaikan ke Rafael apa yang baru saja menimpanya. Dia juga mengatakan ingat ciri-ciri jenis dan tipe dan plat nomor mobil pelaku yang menyerangnya barusan. Rafael menyarankan agar Nino melaporkannya ke polisi.
Rafael mengatakan kepada Nino bahwa Elsa adalah sosok yang baik, cantik, dan menarik sebagaimana yang Rafael kenal selama ini. Rafael izin ke toilet, di sana tiba-tiba dia ingat soal anting yang dia temukan. Dia pun tanya ke kasir, dan kasir memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada orang yang berhasil temukan anting tersebut.
Nino pamit ke Rafael. Dia buru-buru ingin melaporkan penyerangannya yang menimpanya barusan ke kantor polisi. Rafael bilang kalau nanti seandainya Nino butuh saksi, Rafael siap membantunya.
Rendi menyerahkan sampel darah Nino ke Aldebaran. Dia menyapa Reyna, dan Reyna mengenalinya sebagai Om Rendi. Reyna tanya kenapa Rendi pakai masker, Rendi jawab karena dia lagi flu sehingga harus pakai masker biar tidak menular. Rendi mengembalikan mobil sewaan ke rental. Aldebaran sedikit berambisi, karena selangkah lagi dia akan mengetahui sosok ayah biologis Reyna yang sebenarnya. Al pun harus siap mendenar jawabannya apapun itu.
Ternyata Reyna dibawa ke sebuah rumah sakit, bukan jalan-jalan. Al ingin mengetes DNA Reyna dan Nino. Namun Al membohongi Reyna kalau dirinya mau memeriksa gigi Reyna. Reyna mengelak giginya sakit. Al pun menjelaskan kalau periksa gigi bukan hanya untuk yang sakit gigi.
Al pun bilang ke resepsionis kalau dirinya sudah daftar untuk tes DNA tadi pagi. Dia ingin langsung dilaksanakan pengetesannya. Al juga menjelaskan tes DNA akan dilakukan antara putri angkatnya yakni Reyna dengan kemungkinan sosok ayah biologisnya. Di sana Reyna memerhatikan Aldebaran dengan saksama.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar